Kenaikan Sewa Kios Rusunawa Kayu Putih Buat Warga Masuk RS, Muktar Gultom Ingin Mengadu ke Bobby Nasution

Kebijakan Wali Kota Medan, Rico Waas, yang menaikkan tarif sewa lapak komersial di Rusunawa menuai kritik tajam dan duka mendalam.

Editor: PoskotaSumut.id author photo

Seorang warga Rusunawa, Ani Faridah (70), dilarikan ke RS Sufina Aziz, Senin 21 April 025. usai mendengar kabar bahwa tarif sewa kios tempat ia mencari nafkah melonjak hingga lima kali lipat.

MEDAN – Kebijakan Wali Kota Medan, Rico Waas, yang menaikkan tarif sewa lapak komersial di Rusunawa menuai kritik tajam dan duka mendalam. 

Seorang warga, Ani Faridah (70), dilarikan ke RS Sufina Aziz, Senin 21 April 025. usai mendengar kabar bahwa tarif sewa kios tempat ia mencari nafkah melonjak hingga lima kali lipat.

Ani adalah penyewa lapak usaha depot air isi ulang di Rusunawa Kayu Putih, Tanjung Mulia. Tarif sewa yang sebelumnya Rp660.000 per bulan untuk ukuran 6x4 meter, kini membengkak menjadi Rp3,6 juta per bulan. 

Dampak psikologis dari kebijakan ini begitu kuat, hingga mempengaruhi kondisi fisik dan mental Ani.

"Sejak tahu harga sewa naik, dia langsung sedih. Terbayang beratnya hidup ke depan," ujar suaminya, Muktar Gultom, di RS Sufina Aziz.

Muktar yang kini fokus mengurus sang istri mengungkapkan kekecewaannya pada kebijakan Pemko Medan saat ini. 

Ia membandingkan kondisi sekarang dengan masa kepemimpinan Bobby Nasution, yang menurutnya jauh lebih peduli dengan rakyat kecil.

"Semasa Pak Bobby jadi Wali Kota, tidak pernah ada kenaikan tarif seperti ini. Kami merasa aman. Tapi sekarang, baru beberapa bulan dipimpin Pak Rico, harga sewa naik gila-gilaan," ucap Muktar.

Ia menyebut, usaha mereka selama ini hanya cukup untuk makan sehari-hari. Bahkan usaha air isi ulang mereka pun telah berbagi pelanggan dengan pelaku usaha serupa di lokasi yang sama.

"Kami bukan orang bodoh. Kami tahu harga lama Rp27 ribu per meter, sekarang Rp150 ribu. Ini bukan penyesuaian, tapi 'pengusiran' yang dilegalkan," tambahnya tegas.

Muktar pun berharap bisa mengadu langsung ke Bobby Nasution, karena merasa mantan wali kota itu adalah sosok yang masih peduli dan peka terhadap nasib rakyat kecil, meski sekarang sudah jadi gubernur. 

"Saya ingin mengadu ke Pak Bobby. Saya yakin kalau beliau masih jadi Wali Kota, kejadian seperti ini nggak akan terjadi," kata Muktar.

Sementara itu, Pemko Medan sempat membantah bahwa tarif naik hingga Rp3,6 juta. 

Namun pernyataan resmi berikutnya justru membenarkan bahwa tarif tersebut memang berlaku untuk lapak berukuran 6x4 meter, sesuai regulasi terbaru berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2024 dan Perwal Nomor 6 Tahun 2026.

Kepala Rusunawa Kayu Putih, Sulong Harahap, SH, saat dikonfirmasi menegaskan bahwa kenaikan ini sudah dibahas bersama DPRD dan merupakan pelaksanaan dari regulasi resmi.

Namun bagi warga seperti Muktar dan Ani, regulasi yang ada justru terasa semakin menjauhkan mereka dari keadilan sosial.

"Kalau begini caranya, lama-lama bukan rakyat yang tinggal di rusunawa, tapi orang kaya," pungkas Muktar dengan nada getir.

Share:
Komentar

Berita Terkini