.png "Author Photo"){kind=small}
KARO - Bupati Karo, Dr. dr Brigjen Pol Purn Antonius Ginting, Sp.OG, MKes dan Wakil Bupati, Komando Tarigan, SP bersama anggota DPRD merespon cepat kondisi jalan yang tergenang air limbah hujan di Kota Kabanjahe.
Walau di hari libur, atau tepatnya satu hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M, Bupati didampingi sejumlah Kepala OPD terkait turun langsung melihat kondisi seputaran jalan yang menjadi langganan banjir itu yakni, mulai dari depan SMAN 2 Kabanjahe hingga depan Mesjid Agung Kabanjahe, Minggu 30 Maret 2025.
Untuk memastikan lebih jelas penyebab banjir yang sudah sering menjadi sorotan masyarakat itu, Bupati Karo dan Wakil Bupati beserta anggota DPRD Kabupaten Karo, sengaja turun ke lokasi disaat hujan turun.
Hasil dari pantauan tersebut, Bupati Antonius Ginting langsung memerintahkan OPD terkait sesegera mungkin menyelesaikan permasalahan tersebut, agar tidak terulang lagi dikemudian hari.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena dari hasil temuan dilapangan ditemukan banyak sampah plastik dan limbah rumah tangga yang menumpuk.
Dirinya juga meminta OPD terkait agar membuat solusi konkret untuk mencegah banjir kembali terjadi.
“Dinas terkait saling bersinergi untuk membuat solusi permanen, ini harus dikerjakan tuntas,” tegas Bupati Antonius Ginting.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Karo, Edward P Sinulingga ST, mengatakan, pihak PUTR Kabupaten Karo menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dan bersurat dengan Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara terkait dengan penanganan sementara genangan air tersebut.
Seperti diketahui, genangan air tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga seringkali menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Hal ini disebabkan air limbah hujan yang meluber dari drainase/parit jalan nasional itu diantaranya akibat berbagai jenis sampah yang menutup parit jalan, otomatis mengakibatkan air meluber keluar parit dan menggenangi badan jalan.
Seperti di Jalan Veteran, mulai dari depan DPRD Karo hingga Tugu Bambu Runcing, seputaran depan gedung PPWG GBKP atau Zentrum, Jalan Kapten Bangsi Sembiring dan lainnya.
Rendahnya rasa tanggungjawab, buruknya koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antar instansi terkait mulai dari Lurah, Camat, Dinas Perkim, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD hingga Dinas PUTR termasuk dengan Bappedalitbangda Kabupaten Karo membuat lokasi-lokasi langganan banjir tersebut tidak pernah teratasi dengan tuntas.( GO2 )
