JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni dibanjiri apresiasi dari Tim Evaluasi Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Apresiasi tersebut disampaikan usai pemaparan capaian kinerjanya selama periode 24 September 2024 hingga 24 Desember 2024 di hadapan Tim Evaluasi Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kantor Inspektorat Jenderal Kemendagri, Jakarta, Jumat (10/1/2024)
Salah satu apresiasi disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Kastorius Sinaga selaku Ketua Tim Evaluasi. Menurutnya, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni telah menyajikan laporan dengan sangat baik dan sistematis.
“Yang pasti semua evaluator memuji kesiapan bahan paparan Gubernur Sumut, ini kerja sama yang luar biasa bersama OPD-OPD di lingkungan Pemprov Sumut,” ucap Kastorsius.
Kastorsius juga menyebut Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni telah bekerja dengan sangat baik guna kemajuan daerah. Bahkan hasil rekomendasi dan masukan pada evaluasi sebelumnya telah ditindaklanjuti secara menyeluruh.
Meski demikian, beberapa catatan penting juga disampaikan, seperti perlunya memperkuat database kemiskinan, mempersiapkan pertumbuhan ekonomi sesuai target pemerintah pusat, serta menindaklanjuti pembentukan Tim Pengelolaan Amdal dan pengawasan preventif dari KPK.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni memaparkan berbagai capaian keberhasilan seperti pengendalian inflasi, penurunan angka kemiskinan, serapan anggaran hingga peningkatan layanan publik. Pada periode 24 September-24 Desember 2024 Pemprov Sumut berhasil mengendalikan inflasi. September inflasi Sumut berada di angka 1,40% (yoy), lebih rendah dari nasional (1,84%). Bulan Oktober berada sejajar dengan nasional, 1,59% (yoy).
Pada bulan November inflasi Sumut kembali di bawah nasional 1,49% (yoy), atau 0,14% lebih rendah dari nasional. Sedangkan di bulan Desember inflasi Sumut meningkat ke angka 2,12%, di atas nasional yang sebesar 1,57%.
"Secara umum kita berhasil mengendalikan inflasi selama periode tersebut, targetnya 2,5(+-) 1, dan ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi kita di TW III, 5,20%, lebih tinggi dari nasional, 4,95," kata Fatoni.
Selain itu, Pemprov Sumut juga berhasil menurunkan angka kemiskinan pada periode ini. Berdasarkan data BPS angka kemiskinan Sumut menurun dari 8,15% tahun 2023 menjadi 7,99% pada 2024. Begitu juga dengan angka kemiskinan ekstre m yang di tahun 2023 sebesar 0,78% menjadi 0,54%.
Begitu juga terkait pengangguran, Sumut berhasil menekan angka pengangguran menjadi 5,10% (408.000 jiwa) tahun 2024 dari 5,24% (413.000 jiwa) di tahun 2024. Sumut menerapkan beberapa strategi dalam mengatasi hal ini.
"Sesuai dengan arahan dari pusat, kita mengimplementasikan 3 strategi yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menurunkan jumlah kantong kemiskinan, tentu ini semua didukung anggaran yang cukup," kata Fatoni.
Secara keselurhan ada 10 aspek yang disampaikan Fatoni ke Kemendagri, selain inflasi dan pembangunan sebagai bentuk pertangungjawaban. Aspek lain tersebut antara lain BUMD, stunting, pelayanan publik, pengangguran, kesehatan, serapan anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan. Kemudian selain itu ada 106 indikator pemerintahan yang dinilai selama dia memimpin Sumatera Utara.
"Alhamdulillah, secara umum semua berjalan dengan baik, ini berkat kerja keras kita bersama, perlu kita pertahankan dan kita perbaiki apa yang masih dirasa kurang," kata Fatoni.
Turut hadir pada kegiatan ini Kaban BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo, Plt. Inspektur Khusus Inspektorat Jenderal Kusna Tambuna dan Sekretaris Inspektorat Jenderal A. Husin Tambunan. Hadir juga Inspektur II Inspektorat Jenderal Ihsan Dirgahayu, Inspektur IV Inspektorat Jenderal Muhamad Valiandra, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal M. Dimiyathi, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal Azwan, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal Bachtiar Sinaga, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal R. Himawan Sugiharto, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal Rolekson Simatupang, Auditor Ahli Utama Tumonggi Siregar, Auditor Ahli Madya Wiratmoko dan Kabag Anev Maharina Desimaria.