SERDANG BEDAGAI - Permukaan Air laut yang berada di sepanjang pantai dikawasan Serdang Bedagai (Sergai), tiba-tiba tinggi dan gelombang yang datang nya tiba-tiba itu langsung menerjang pinggiran pantai yang kondisi nya rendah.
Kejadian ini terpantau di pemukiman warga di beberapa Dusun di Desa Bagan Kuala, kecamatan Tanjung Beringin - Sergai, Selasa 17 September 2024. pukul 14.00 wib.
Air laut yang datangnya tidak diperkira kan itu, selain menggenangi rumah warga juga membawa pasir laut sehingga menimbulkan timbunan pasir di sekitar rumah warga.
Warga yang rumahnya diterjang air disertai pasir laut ini,spontan berlari an keluar rumah mencari daerah yang tidak terjangkau air laut.
Kepala Desa Bagan Kuala, Syahril kepada awak media dilokasi kejadian menuturkan, saat itu dirinya lagi makan siang dirumahnya mendengar teriakan gelombang tinggi, dan air laut naik kedaratan.
Kapolsek Tanjung Beringin AKP P. Hu tagaol ketika dikonfirmasi melalui saluran whatsapp sore harinya, membe harian kejadian tersebut.
"Air laut yang tinggi menggenangi pantai dan rumah warga sekitar dua jam, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Setelah kami hubungi BMKG baru dapat penjelasan, kalau sebelum nya ada edaran dari Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan bahwa masya rakat diminta waspada pada tanggal 17 -23 September 2024 akan ada Banjir Pesisir atau ROB ( pasang Perdani tinggi) dikawasan pantai Belawan sekitar nya atau pesisir di Selat Malaka. Personel masih terus memantau di lapangan, jika ada masalah lain nanti kami informasikan", jelas AKP P. Hu tagaol.
Sementara informasi dari kawasan wisata Pantai Cermin, Kanit Reskrim Polsek Pantai Cermin Ipda Titik yang dihubungi media malam ini, menjelas kan kalau Banjir Rob itu terjadi tadi siang sekitar pukul 14.00 wib.
"Air laut menggenangi open stage lokasi wisata Pondok Permain dan Bali Lestari, sekitar dua meter dari permukaan air laut yang biasanya. Air datangnya tiba-tiba, dan secara spontan menggenangi seluruh kawasan wisata. Karena bukan hari libur, jadi pengunjung tidak banyak dan kondisi cepat terkendali apalagi banjir ROB berjalan sekitar dua jam saja. Begitupun, untuk mengantisipasi hal - hal yang tidak diinginkan, personel kita siagakan dilokasi strategis", ucap Ipda Titik.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolsek Teluk Mengkudu, AKP Sugiono saat dihubungi awak media ini, malam ini.
"Kalau di wilayah kami paling sekitar pantai Sialangbuah sekitar nya, hanya sedikit pemukiman yang jaraknya dekat dengan pantai. Sampai sekarang belum ada informasi tentang adanya korban jiwa, begitupun kita masih terus memantau di lapangan", jawab Kapolsek Teluk Mengkudu.
Dari beberapa Nelayan di Desa Bagan Kuala yang buru-buru pulang melaut, karena mendengar kabar kalau rumahnya diterpa banjir ROB mengatakan,
"itulah kurangnya informasi yang diberikan oleh pihak Syahbandar kepada Nelayan, kalau akan terjadi Banjir Pesisir atau ROB. Kita berharap, agar kami nelayan kecil yang jauh dari kota ini bisa secepatnya mendapat informasi", ucap Solihin (37) seorang nelayan tradisional warga Desa Pematang Kuala kecamatan Teluk Mengkudu, saat diwawancarai media. (biet)
Foto : Rumah warga digenangi air laut bercampur pasir, akibat terjangan ombak besar di Desa Bagan Kuala.