MEDAN - Hujan yang turun di kota Medan sampai 1 jam lebih, sudah menjadikan kota ini bagaikan lautan. Dimana-mana sebagian ruas jalan di kota ini digenangi air dengan rata-rata air, ada yang sedengkul orang dewasa, ada yang sebetis orang dewasa dan semata kaki orang dewasa.
Padahal, Pemerintah Kota (Pemko) Medan, sudah menganggarkan ratuan miliar, bahkan sampai triliunan, bila dihitung dari masa priodesasi kepemimpinan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afiff Nasution dan Wakil Wali Kota Aulia Rachman.
"Dimana-mana kita lihat, Pemko Medan gencar-gencarnya membenahi drainase dengan proyek U-Ditch nya. semua drainase yang lama dikorek dan diruba dengan U-Ditch. Namun, yang menjadi pertanyaan kita, setiap kali hujan turun sedikit deras aja. Kita akan melihat pemandangan begitu cepat juga air memenuhi ruas jalan di Kota Medan."ujar Sekretaris Gabungan Pengusaha Kontruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sumatera Utara Josua Pangaribuan, kepada wartawan saat dimintai tanggapannya terkait banjir di kota Medan, Selasa 27 Agustus 2024.
Dijelaskannya, hari ini Selasa 27 Agustus 2024, banyak kita melihat dari Media sosial (Medsos) seperti WhatsApp (WA), Tiktok,Instagram (IG) dan Medsos lain. Banyak warga kota Medan yang mengupload video-videonya terkait banjir yang terjadi. Di video tersebut terunggah beberapa ruas jalan di kota Medan digenangi banjir yang diakibat hujan turun selama satu jam lebih.
Contoh sebagian ruas jalan AH. Nasution ada beberapa titik yang digenangi air dan mengakibatkan sebagain kenderan mogok. Begitu juga Jalan Nibung Medan Petisah, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sei Batang Hari dan Sekitar kawasan Medan Baru, Jalan Sutomo dan sekitarnya dan banyak lagi titik ruas jalan di kota Medan ini yang digenangi air alias banjir.ucap Josua.
"Harusnya Bobby Nasution berani mengeluarkan statemen bahwasannya proyek U-Ditch merupakan poryek gagal atau Total Loss, seperti proyek "Lampu Pocong" yang notabenenya bukan merupakan kesalahan dari para pengusaha yang mengerjakannya."tegasnya.
Jo biasa akrab dipanggil mengatakan, kalau proyek U-Ditch di kota Medan ini adalah merupakan proyek gagal atau total loss. Sebab, kalau proyek itu benar dikerjakan, sudah bisa dipastikan kota Medan ini tidak akan ada namanya banjir.
"Kan Betul bang, kalau proyek U-Ditch ini berhasil, kota Medan yang kita cintai ini tidak akan banjir lagi. Dan, kita tidak akan menjumpai yang namanya air tergenang lagi, semuanya cepat mengalir."tegasnya.
Harapnya, pihak Aparat Penegak Hukum, seperti Kejaksaan, Kepolisian dan KPK, untuk tidak segan-segan untuk periksa proyek U-Dicth ini. Karena, dari kacamata kita orang dunia kontruksi,banyak permasalahan ditemukan dalam proyek tersebut.harapnya.
Sementara itu, Pemerhati Dunia Kontruksi Sumatera Utara Erikson Lumban Tobing menambah, dari dulu, dari jaman Belanda, kota Medan ini sudah punya drainase/drainage dan gorong-gorong penyaluran air ke Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Denai, Sungai Belawan atau ke pembuangan air lainnya.
Selain itu juga ditambah lagi, puluhan tahun yang lalu digali lagi gorong-gorong besar di perut bumi kota Medan ini dengan nama MUDP / Medan Urban Development Project untuk mengatasi banjir di kota Medan.
"Kalau memang mau mengatasi banjir benar-benar, bukan hanya sekedar membikin proyek-proyek baru saja. Maunya, gorong-gorong yang sudah ada sejak jaman Belanda, ditambah proyek MUDP, itu saja yang dibenahi, baru kemudian ada proyek baru yang nyambung dengan drainase/gorong-gorong yang ada."terangnya.