MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Kesehatannya, melakukan 16 tindakan dalam penanganan wabah Malaria dan DBD di Nias Selatan, serta berkoordinasi dengan instansi terkait dan memdirikan posko bantuan.
Hal ini disampaikan Plt,Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Basarin Yunus Tanjung kepada wartawan, Senin 19 Agustus 2024. di Medan. Menurutnya, saat ini data diperoleh, kumulatif kasus malaria Kabupaten Nisel sebanyak 730 kasus. Sedangkan kumulatif kasus DBD Nisel 248 kasus.
Adapun 16 tindakan penanganan darurat malaria dan DBD Pemprov Sumut
1. Membentuk Posko di Teluk Dalam dikomandoi Sekda Nisel
2. Membentuk pos 2 penanggulangan KLB DBD dan Malaria di Pulau Tello dan Pulau Simuk
3. Tim sudah di Nisel membawa logistik
"4. Rapat Koordinasi dengan BPBD Provinsi Sumut sudah dilaksanakan sejak Jum'at, 16 Agustus 2024 dengan beberapa hasil rapat, di antaranya Tim Dinas Kesehatan Provinsi Sumut membawa logistik," kata Basarin.
5. Tim Dinas Kesehatan Provinsi Sumut akan melakukan tupoksi di bidang Penanggulangan KLB DBD dan Malaria. Seperti, skrining, pengobatan dan perawatan, pemantauan minum obat malaria, penyelidikan epidemiologi (EP) DBD dan PE 125 program malaria, pelacakan kontak erat.
6. Pengendalian vector pembawa penyakit, mengidentifikasi vektor dan tempat-tempat perindukan vektor penyebab penyakit
7. Fogging untuk program DBD dan IRS ( penyemprotan dinding rumah untuk program malaria.
8. Penyuluhan/ Melakukan KIE kepada masyarakat
9. Surveilans ketat memonitor perkembangan KLB dalam rangka mendukung upaya penanggulangan KLB yang berkoordinasi dan berkolaborasi dgn LS terkait.
10. Perbaikan kondisi lingkungan yang diduga sebagai sumber penyebaran penyakit
11. Membantu pendistribusian PMT dalam rangka peningkatan daya tahan tubuh masyarakat terdampak KLB
12. Bersama-sama melakukan PSN 3 M Plus untuk DBD
13. Larvasidasi (penaburan abate dan larvasidasi malaria)
14. Pengambilan spesimen sediaan darah tebal dan tipis kemudian di-cross check dengan crosschacker provinsi sumut yang dari Labkesda Sumut.
15. Berkoordinasi dengan Tim Pusat melakukan MFS = Mass Fever Survey dgn tujuan untuk menghilangkan parasit Malaria dan MBS = Mass Blood Survey dengan tujuan penemuan aktif kasus untuk program malaria pada dasarnya adalah memutus dan membatasi penularan lebih luas lagi.
16. Melakukan SKD- KLB dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dengan aktif melakukan pencegahan dengan KIE ke masyarakat terdampak, deteksi dini dengan skrining kasus.
"Hari ini Senin, 19 Agustus 2024, Kadis Nisel akan turun bersama Danramil. Rabu 21 Agustus 2024, Bupati Nisel akan turun bersama Forkopimda ke Pulau-pulau Batu dan tim Dinas Kesehatan Provinsi Sumut juga akan ikut turun," pungkasnya.