MEDAN - Sebanyak 549 orang meninggal dunia di Sumut diakibatkan kecelakaan berlalu lintas di jalan raya. Bila dirata-ratakan perharinya empat orang harus kehilangan nyawa.
Hal ini disampaikan Kadis Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Agustinus kepada wartawan di sela-sela acara pelatihan safety riding guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di Sumut. Yang digelar selama empat hari dan mulai dari 11 – 14 Juni 2024 di kantor PT. Indaco, Jalan Setia Budi. Rabu 12 Juni 2024.
Pada kesempatan tersebut Kadishub Agustinus, menyebutkan pentingnya pelatihan untuk menekan angka lakalantas.
Laka lantas salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Pada 2022, tercatat 1.607 nyawa melayang, dan pada 2023 mencapai 1.559 jiwa.
Mengutip data dari World Health Organization (WHO), Agustinus mengatakan setiap tahunnya sekitar 1,35 juta jiwa meninggal dunia akibat lakalantas di seluruh dunia.
“Angka ini menunjukkan keselamatan di jalan raya harus menjadi perhatian serius kita bersama para pemangku kewajiban penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Selain korban jiwa, dampak lakalantas sangat berpengaruh pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Pelatihan ini tidak hanya berupa teori tetapi juga melibatkan praktik langsung. Para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan dan teladan dalam mempromosikan budaya berkendara yang aman di masyarakat.
“Semoga niat baik kita menurunkan angka lakalantas dan meningkatkan budaya tertib berlalu lintas mendapatkan ridho serta kemudahan dari Allah,” pungkas Agustinus.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub RI, Indonesia Road Safety Partnership (IRSP), Dishub.
Dishub Binjai, Dishub Deli Serdang, Jasa Raharja dan tim Astra Honda Motor (AHM) mengadakan pelatihan safety riding untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Sumut.