MEDAN - Memiliki Gagasan brilian, pemuda berdarah Indonesia - Jerman ini bertekad maju ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Medan sebagai Wakil Walikota Medan.
Dia adalah Michael Huber,di usia 26 tahun, dirinya nekad mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota Medan. Ini dibuktikan dengan mengambil dan mengembalikan formulir dukungan ke DPC PDI Perjuangan Medan, Rabu 15 Mei 2024, lalu
Kehadirannya di DPC PDI Perjuangan Medan didampingi profesional lintas profesi,mulai pekerja kontruksi,pelaku ekspor impor dan peniaga dalam negeri diantaranya, Ketua Umum Gapeksindo Sumut Jimmy Simbolon. Sekum Gapeksindo Sumut Josua Fareria Pangaribuan dan lainnya.
Anak dari seorang penggiat Lingkungan Hidup Murniati Br Tobing ini. Sebenarnya enggan diwawancari media. Karena dirinya juga memiliki darah pers dari keturunannya dan perna menjadi media darling bersama ibunya.
"Yang pasti dirinya mau maju sebagai balon Wakil Walikota, karena memiliki gagasan dalam membangun kota Medan yang dinilainya masih banyak kekurangannya di sana-sini.
Pria berwajah bule ini, memiliki motto "Jauhi Penjara Jauhi Neraka" tidak terlepas dari arahan sosok seorang mentor bernama Erikson Lumban Tobing yang selalu memberikan motivasi-motivasi kepada anak-anak muda,khususnya di Era Gapeksindo Muda.
"Mentor itu selalu mengingatkan kami anak-anak muda untuk selalu menghindari perbuatan-perbuatan kotor dengan Motto yang dimiliki "Jauh Neraka Jauhi Penjeara". Dari situ saja, saya rasa kita sudah memahami apa yang dimaksud, seperti Jauhi Neraka yang artinya di semua agama mana pun, kita tidak dibenarkan untuk berbuat jahat dalam bentuk atau kegiatan apa pun itu yang akhirnya menjerumuskan kita kedalam nereka. Sedangkan Jauhi Penjara, artinya, akibat perbuatan jahat itu kita bisa masuk penjara."ujarnya Polos.
Selain itu, ditambahkan pria bule yang sudah menjadi pengusaha muda tergabung di Gapeksindo Sumut sebagai Wakil Sekretaris ini, masih melihat oknum-oknum pejabat yang masih berani mencari keuntungan pribadi dan kelompoknya. Contohnya, dalam pengadaan proyek dilakukan secara tender, para panitia selalu melakukan hal-hal atau membuat persyaratan-persyaratan yang di luar kemampuan atau persyaratan yang tidak dimiliki para pengusaha-pengusaha.
"Contohnya saja seperti proyek Multy Years Rp. 2,7 Triliun di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. Di proyek tersebut, bagi pengusaha-pengusaha yang ingin ikut dalam proyek tersebut harus bisa menunjukan jaminan atau dukungan keuangan dari lembaga keuangan, uang save sebesar Rp. 1,4 Triliun. Jelas persyaratan ini tentunya sangat memberatkan para pengusaha-pengusaha lokal. pertanyaannya mau dimana dicari uang sebanyak itu."jelas Mic biasa disapah.
Jadi lanjut Mic, Visi Misi nya pertama, adalah bersih-bersih di dalam birokrasi di pemerintahan Kota Medan. Kemudian, sistim pelayanan terhadap masyarakat harus tidak ada jarak dengan pemerintahanya. Baik itu di Dinas-Dinas, Kecamatan-Kecamatan dan Kelurahan-Kelurahan, serta sampai ke Kepala Lingkungan. Kita mau semua pejabat di Pemko Medan harus memberikan pelayanan yang baik, bersih dan humanis.papar Mic.
Satu lagi pesan Mic, Jangan Lihat Tampangnya tapi, lihat lah gagasan yang dia miliki. "Kita mau, masyarakat kota Medan memiliki rasa Aman, Nyaman, Tentram dan Sejahtera. Itulah yang akan ia perbuat untuk warga masyarakat Kota Medan yang Multy Etnis, beragam Seni dan Budaya nya. Kota Medan memiliki Solidaritas yang tinggi, itu dikarenakan saling keterhubungan antara satu dan lainnya. Sehingga, warga Kota Medan tidak mudah diadu domba satu dengan lainnya. tutup Mic