MEDAN - Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara Mulyono menegaskan, penghentian proyek Multy Years Centre (MYC) Rp. 2,7 Triliun sudah melalui kajian dan juga ketersedian anggaran yang ada saat ini.
Hal ini disampaikan Mulyono kepada Poskotasumut.id saat diminta keterangannya terkait dengan penghentian proyek Rp.2.7 triliun oleh Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, Selasa 14 Mei 2024. Menurutnya, pihaknya sudah melalui kajian-kajian dan ketersedian anggaran saat ini.
"Untuk kontrak tahun jamak,itu kontrak yang ditandatangni yang anggarannya belum tersedia, ketika kontrak di tahun 2022 itukan sampai dengan 2023 pekerjaan dan di 2024 pembayaran. Jadi, waktu 2023 anggaran belum ada,yang ada anggaran 2022 sebesar Rp.500 miliar. Dan, berdasarkan kesepakatan antara Pemprov Sumut dengan DPRD Sumut, di anggarkan untuk tahun 2023 Rp.1,5 Triliun dan di 2024 sebasar Rp.700 miliar. Nah, kesepakatan berakhir setelah penyusunan anggaran tahun 2024. Dan kondisi sekarang kesepakatan itu tidak ada jaminan ketersediaan anggaran kedepan."terang Mulyono
Masih dikatakan Mulyono, dengan tidak adanya jaminan ketersediaan anggaran kedepannya, terkait dengan kesepakatan bersama itu, makanya karena anggarannya tidak tersedia,bukan berarti tidak ada uang,tapi tidak ada di dalam APBD.
Saat ditanya, apa tidak dianggarkan saat penyusunan APBD. Mulyono menyatakan, "Ya ,memang belum bisa dianggarkan."ucapnya
Mulyono juga menjelaskan, Pemprov Sumut sudah membayarkan ke Waskita sebesar Rp.818 miliar dan di APBD 2024, ada dianggarkan sebesar Rp.648 miliar untuk pembayaran jika pengerjaannya selesai 100 persen. Jadi, oleh karena kesepakatan tidak ada antara Pemprov dan DPRD,maka ketersediaan anggaran untuk kelanjutan proyek tidak dianggarkan dan proyek pun kita hentikan.jelasnya
Mulyono pada kesempatan itu, sedikit memberikan angin segar, bahwa sisa proyek 21 untuk jalan dan 20 jembatan di MYC tersebut, akan dilanjutkan jika ketersedian anggaran ada pada PAPBD tahun ini.
"InsyaAllah akan kita lanjutkan di PAPBD, jika ketersediaan anggaran yang dihimpun nantinya. Agar, jalan di Sumatera Utara semuanya bagus dan pembangun akan terus dilakukan,lebih cepat lebih bagus ."ujarnya.
Dan kepada Masyarakat Kontruksi, lanjut Mulyono, untuk kelanjutan proyek ini, kita tidak lagi menggunakan Waskita Karya dan dan KSO. Kita akan merangkul Asosiasi-asosiasi kontruksi yang ada di Sumut dan akan meminta masukan-masukan dari mereka. Karena, bagian dari pembinaan sesuai Undang-Undang Kontruksi. Yang pasti mereka itu mitra kita. Dan, buat masyarakat, pihaknya akan bekerja secara maksimal untuk pembangunan di Sumatera Utara.hibaunya.